Taman makam Pahlwan sebelum di kalibata dulunya di Ancol


JAKARTA- Taman Makan Pahlawan (TMP) yang saat ini dikenal sebagai TMP Kalibata sering diartikan oleh masyarakat sebagai tempat peristirahatan terakhir para pejuang-pejuang bangsa yang berjuang secara fisik jiwa dan raga untuk memperjuangkan kemerdekaan Indosesia.
Nama-nama tokoh pahlawan yang sangat dikenal dalam perjuangan revolusinya seperti Jenderal Achmad Yani juga mengisi daftar nama pejuang yang ikut dimakamkan di tempat tersebut.

Seiring dengan perkembangan zaman di mana masa perjuangan kemerdekaan telah berakhir, maka taman makam pahlawan sekarang sudah tidak lagi hanya diperuntukan bagi pejuang kemerdekaan yang secara fisik berjuang untuk merebut kemerdekaan. Melainkan juga bagi orang-orang yang yang mendapatkan tanda jasa tanpa berjuang secara fisik merebut kemerdekaan.

Namun tidak sembarang pejuang yang lantas bisa dimakamkan di TMP Kalibata. Mereka juga harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan oleh pemerintah seperti orang yang mendapat bintang maha putra, bintang Republik Indonesia, bintang Gerilya dan bintang-bintang lainnya karena perjuangannya di bidang masing-masing untuk pembangunan dan perubahan bangsa dan negara.

Ada pun 29 nama-nama tokoh pahlawan perjuangan yang saat ini telah menempati kompleks pemakaman tersebut di antaranya Abdul Halim Perdana Kusuma (Marsda TNI Anm), Raden Iswahyudi (Marsma TNI Anm), Sutan Sjahrir, Achmad Yani (Jenderal TNI Anm), Rangkayo Rasuna Said, Pierre Tendean (Kapten Anm), Raden Eddy Martadinata (Laksamana Laut), Abdul Haris Nasution (Jenderal TNI), Karel Sasuit Tubun. AIP. TK. II dan masih banyak lainnya.

Pastinya masih banyak lagi pahlawan yang dimakamkan di TMP Kalibata. Meski tidak tahu persis siapa nama-nama pahlawan di sana, tapi setiap warga Jakarta pasti tahu bahwa mencari makam pahlawan, TMP Kalibata tempatnya.

Tapi siapa yang tahu bahwa sebenarnya taman makam pahlawan itu semula bukan di Kalibata? Melainkan di kawasan Ancol, Jakarta Utara.

Setelah kemerdekaan, TMP berada di wilayah Ancol, Jakarta Utara. Namun seiring dengan perjalanan waktu, dan karena dinilai tempatnya sudah tidak layak lagi untuk dijadikan sebagai Taman Makam Pahlawan, maka pada tahun 1953 Presiden Soekarno memutuskan untuk memindahkan makam para pahlawan itu ke tempat yang lebih luas yaitu di Kalibata, Jakarta Selatan dengan luas area saat itu adalah 5 hektare.

Pembangunan TMP terbilang cukup cepat, karena pada saat itu pembangunan yang diserahkan langsung oleh presiden kepada Zeni Angkatan Darat dengan buah karya arsitek F Silaban, sudah mulai diresmikan pada 10 November 1954.

Pada saat peresmian tersebut setidaknya sebanyak 121 makam pejuang kembali dimakamkan di TMP Kalibata dan keseluruhannya diletakan di petak A TMP Kalibata. Sebanyak 121 jenazah dipindahkan dari TMP Ancol.

Selain itu tidak banyak orang yang tahu bahwa pada saat peresmian tersebut ada salah satu kerangka jenazah yang tercatat menjadi penghuni pertama di komplek Taman Makam Pahlawan Kalibata. Dia adalah D Halim yang merupakan pejuang kemerdekaan yang saat itu dimakamkan pada petak A nomor 1.

Sedangkan untuk prosesi pemakaman jenazah pertama adalah pemakaman jenazah H Agus Salim yaitu pada 5 November 1954 di petak A, Nomor 106.

Seiring perkembangan zaman, pergantian rezim kekuasaan dan bertambahnya makam para pahlawan, maka pada saat kepemimpinan Presiden Soeharto pada tahun 1973 Taman Makam Pahlawan (TMP) diubah namanya menjadi Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) dengan luas area yang bertambah menjadi 25 hektare.

Setelah itu pada 6 April 1974 di kompleks pemakaman tersebut didirikan dan diresmikan sebuah monumen Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata.

Hingga kini, di TMPN Kalibata tercatat ada 29 makam pahlawan nasional dan 9056 makam para pejuang nasional lainnya.

“'Kapasitas yang ada masih cukup, kan untuk area makam sendiri kita punya 5 hektare, sedangkan luas keseluruhan ada 25 hektare,” ungkap Direktur Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial Kementerian Sosial, Suyoto saat ditemui okezone, di ruang kerjaya, belum lama ini.

Sementara untuk pahlawan yang dimakamkan terakhir kali di TMP Kalibata, Hamzah Atmo Handoyo (Laksamana Madya Purna Mabes AL) yang dimakamkan pada 12 November 2010.

sumber:okezone

penginapan jakarta selatan PURI SAWO MANILA Residences