QUEST HOTEL SOLO:Hotel Bintang 3 Baru di Solo
Hotel Quest Solo....Setelah resmi menjadi operator tiga hotel, Aston kembali mengumumkan proyek barunya di Solo. Hotel bintang tiga dengan brand Quest Hotel akan segera dioperasikan.
Menurut Vice President Sales and Marketing Aston International Norbert Vas, hotel ini akan berlokasi di Purwosari. Di mana lokasi tepatnya, dia masih enggan membeberkan. "Hotel ini akan memiliki kelas bintang tiga," kata dia.
Sebelumnya, Aston telah mengoperasikan Fave Hotel Adi Sucipto Solo. Pada pertengahan tahun ini, Fave Hotel Solo Baru ditargetkan bisa dioperasikan. Tidak hanya itu, Aston juga telah meneken kerja sama dengan Solo Center Point untuk mengelola kondotel tersebut. Diperkirakan, pada September tahun ini hotel bintang empat tersebut akan dibuka.
Diakui, pasar Solo merupakan salah satu pasar dengan pertumbuhan pasar hotel paling rendah setelah Semarang. Hal ini tercermin dengan Fave Hotel Adi Sucipto Solo yang selama tiga bulan soft opening baru membukukan okupansi 45 persen. Ini lain halnya dengan pembukaan hotel-hotel baru di Jakarta atau Bali.
Di kedua lokasi itu, okupansi hotel pada awal pembukaan masih berkisar antara 50 persen sampai 60 persen. Karena itu, pihaknya akan membuat strategi khusus untuk membuat pasar Solo makin atraktif. Terlebih Aston sekarang ini memiliki fokus mengembangkan pasar hotel budget.
"Lewat brand kami seperti Fave dan Quest, Aston berupaya menjadi operator terkemuka kelas hotel budget. Secara nasional, kami sudah telah mengoperasikan tujuh Fave Hotel di seluruh Indonesia dan masih akan masih akan bertambah lagi," tukasnya.
Menurut Vice President Sales and Marketing Aston International Norbert Vas, hotel ini akan berlokasi di Purwosari. Di mana lokasi tepatnya, dia masih enggan membeberkan. "Hotel ini akan memiliki kelas bintang tiga," kata dia.
Sebelumnya, Aston telah mengoperasikan Fave Hotel Adi Sucipto Solo. Pada pertengahan tahun ini, Fave Hotel Solo Baru ditargetkan bisa dioperasikan. Tidak hanya itu, Aston juga telah meneken kerja sama dengan Solo Center Point untuk mengelola kondotel tersebut. Diperkirakan, pada September tahun ini hotel bintang empat tersebut akan dibuka.
Diakui, pasar Solo merupakan salah satu pasar dengan pertumbuhan pasar hotel paling rendah setelah Semarang. Hal ini tercermin dengan Fave Hotel Adi Sucipto Solo yang selama tiga bulan soft opening baru membukukan okupansi 45 persen. Ini lain halnya dengan pembukaan hotel-hotel baru di Jakarta atau Bali.
Di kedua lokasi itu, okupansi hotel pada awal pembukaan masih berkisar antara 50 persen sampai 60 persen. Karena itu, pihaknya akan membuat strategi khusus untuk membuat pasar Solo makin atraktif. Terlebih Aston sekarang ini memiliki fokus mengembangkan pasar hotel budget.
"Lewat brand kami seperti Fave dan Quest, Aston berupaya menjadi operator terkemuka kelas hotel budget. Secara nasional, kami sudah telah mengoperasikan tujuh Fave Hotel di seluruh Indonesia dan masih akan masih akan bertambah lagi," tukasnya.